Selainkedua unsur tersebut ,seni rupa terapan diberbagai wilayah nusantara meiliki keunikan gagasan yang merupakan efek dari budaya nusantara yang penuh dengan simbol dan filosofi . Berikut ini adalah keunikan tersebut : a. Batik
Pengertian, jenis karya seni rupa terapan nusantara adalah pembahasan utama materi pelajaran seni budaya yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Karya Seni Rupa Terapan didalam belajar seni, budaya dan keterampilan yang akan diuraikan yakni sebagai berikut 1. Pengertian seni rupa nusantara. 2. Pengertian seni rupa terapan. 3. Pengertian seni rupa aplikatif. 4. Contoh wujud seni rupa aplikatif. 5. Jenis/bentuk karya seni rupa terapan. Pengertian seni rupa nusantara Apa yang dimaksud dengan seni rupa nusantara ? Seni rupa nusantara adalah bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah masing-masing diseluruh wilayah yang mencakup Indonesia. Beragam bentuk kesenian nusantara tumbuh berdasarkan hasil dari budaya masyarakat di wilayah yang sesuai dengan adat istiadat serta kondisi lingkungan yang ditempatinya. Dari kesekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah satunya adalah bentuk seni rupa terapan. Baca juga Bentuk Dan 7 Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Pengertian seni rupa terapan Apa yang dimaksud dengan seni rupa terapan ? Seni rupa terapan adalah karya seni yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis kejiwaan manusia yang tidak hanya bisa dipandang keindahannya, namun juga dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa terapan disebut juga dengan seni rupa aplikatif. Pengertian seni rupa aplikatif Apa yang dimaksud dengan seni rupa aplikatif ? Seni rupa aplikatif adalah karya seni rupa yang telah diaplikasikan terapkan pada bentuk-bentuk fungsional bentuk apa saja yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi hidup manusia. Contoh wujud seni rupa aplikatif 5 contoh wujud seni rupa aplikatif adalah dapat berupa 1. Perlengkapan makan. 2. Perhiasan. 3. Perabot rumah tangga. 4. Perlengkapan pertunjukan. 5. Pakaian. Pengertian, jenis karya seni rupa terapan nusantara Jenis karya seni rupa terapan Bentuk karya seni rupa terapan dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu berdasarkan fungsinya, wujudnya dan bentuknya. Adapun 3 bentuk karya seni rupa terapan tersebut dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut 1. Seni rupa terapan berdasarkan fungsinya a. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis kegunaan Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis atau disebut juga dengan sifat kegunaan adalah suatu karya yang berfungsi sebagai benda pakai dan mengandung nilai hias. Contohnya adalah seperti perabotan rumah tangga, lemari, meja, kursi dan tekstil. b. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis keindahan Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis atau disebut juga dengan sifat keindahan adalah suatu karya yang berfungsi yang semata-mata hanya sebagai benda hias, benda hiasan dan penghias ruangan. Contohnya adalah seperti karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding dan benda-benda kerajinan untuk penghias ruangan, misalnya seperti topeng, vas bunga dan patung. 2. Seni rupa terapan berdasarkan wujudnya a. Karya seni rupa terapan dua dimensi dwimatra Karya seni rupa terapan dua dimensi dwimatra adalah suatu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar serta dapat dilihat dari satu arah. Contoh karya seni rupa terapan dua dimensi adalah batik, tenun dan wayang kulit. b. Karya seni rupa terapan tiga dimensi trimatra Karya seni rupa terapan tiga dimensi trimatra adalah suatu karya seni rupa yang dilihat dari segala arah dan memiliki ruang atau volume. Contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah patung, rumah adat, senjata tradisional misalnya seperti rencong dan pedang. 3. Seni rupa terapan berdasarkan bentuknya Dalam karya seni rupa terapan berdasarkan bentuknya dibagi dalam empat kategori yaitu antara lain sebagai berikut a. Transportasi tradisional. b. Seni kriya. c. Rumah adat. d. Senjata tradisional. Demikian pembahasan mengenai pengertian, jenis karya seni rupa terapan nusantara.
Senimurni ( fine art) adalah karya seni rupa yang semata-mata hanya untuk mengekspresikan jiwa, batiniah, atau rohaniah. Keunikan karya seni terapan daerah dapat berupa bahan yang dipakai, teknik pembuatannya, ataupun bentuk visualnya.Teknik karya seni rupa terapan, antara lain : teknik cor/tuang, ukir, batik, anyam, tenun, dan membentuk.
Sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara adalah pembahasan utama materi pelajaran seni budaya yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Karya Seni Rupa Terapan didalam belajar seni, budaya dan keterampilan yang akan diuraikan yakni sebagai berikut 1. Pengertian apresiasi. 2. 8 Teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara. Pengertian Apresiasi Apa yang dimaksud dengan apresiasi ? Apresiasi adalah sikap kepekaan yang dalam mendalam tentang menghargai, mengagumi dan menilai sebuah karya seni. Apresiasi pasif tumbuh seiring dengan pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai, mulai dari mengamati gambar atau reproduksi karya seni rupa di buku hingga menghadiri pameran karya seni rupa. Apresiasi aktif adalah apresiasi pasif yang disertai pembuatan karya. Karya seni rupa terapan yang terdapat di Nusantara sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi dan teknik pembuatannya. Karya seni rupa terapan Nusantara tersebut dengan segenap keunikan gagasannya patut mendapatkan apresiasi, baik secara aktif maupun pasif. Gagasan ide kreatif tersebut merupakan awal proses penciptaan karya seni, termasuk karya seni rupa terapan Nusantara yang diciptakan berdasarkan nilai guna tanpa mengesampingkan nilai seni. Baca juga Pengertian, Jenis Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Keragaman teknik pembuatan karya seni rupa terapan nusantara Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, membentuk, memutar dan mencetak. Adapun 8 teknik / cara pembuatan benda kriya karya seni rupa terapan nusantara dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Teknik cor cetak tuang Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bajana dan perhiasan. Teknik cetak pada waktu itu terdapat dua macam yaitu antara lain sebagai berikut 2 macam teknik cetak a. Teknik tuang berulang bivalve Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan bi berarti dan va Ive berarti kepingan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya. b. Teknik tuang sekali pakai A cire perdue Teknik a cire perdue disebut juga teknik tuang sekali pakai karena dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, misalnya seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang kedalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan. Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto. 2. Teknik ukir Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukuran bermotif geometris, seperti tumpai, lingkaran, garis, swastika, zig-zag dan segitiga. pada umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. 4 Jenis ukiran Dilihat dari jenis-jenisnya, terdapat beberapa jenis ukiran yakni antara lain sebagai berikut a. Tembus krawangan. b. Ukiran rendah. c. Ukiran tinggi timbul. d. Ukiran utuh. 5 Fungsi karya seni ukir Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi yaitu seperti fungsi hias, fungsi magis, fungsi simbolik dan fungsi konstruksi. Adapun 5 fungsi karya seni ukir dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut a. Fungsi hias Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu. b. Fungsi magis Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. c. Fungsi simbolik Fungsi simbolik adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual. d. Fungsi konstruksi Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. e. Fungsi ekonomis Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda. 3. Teknik membatik Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik adalah karya seni rupa yang pada umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatan batik adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahap pelorodan yaitu penghilangan malam. 5 Teknik membatik Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik yaitu antara lain sebagai berikut a. Batik celup ikat Batik celup ikat adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagai bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. b. Batik tulis Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain. c. Batik cap Batik cap adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap stempel yang pada umumnya terbuat dari tembaga sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu. d. Batik lukis Batik lukis adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. e. Batik modern Batik modern adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi dan pewarnaan yang sama di setiap produknya. f. Batik printing Batik printing adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon screen printing. Jenis kain ini untuk kain seragam sekolah. 4. Teknik anyam Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari misalnya seperti keranjang, tikar, topi dan lain sebagainya dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, antara lain seperti bambu, palem, rotan, mendong, pandan dan lain sebagainya. 5. Teknik tenun Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam. Perbedaan teknik menenun dengan teknik menganyam adalah hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan manual dan hampir tanpa menggunakan alat bantu. Sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan. 6. Teknik membentuk Pengertian teknik membentuk adalah membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut dengan gerabah, tembikar atau keramik. Keramik adalah karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya. 3 teknik pembuatan keramik Teknik yang pada umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya yaitu sebagai berikut a. Teknik coil lilit pilin. b. Teknik tatap batu/pijat jari. c. Teknik slab lempengan. Cara pembentukan keramik adalah dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari adalah teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman atau para penggemar keramik. 7. Teknik putar Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris bulat, silindris yang bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentra keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan hand whell atau alat putar kaki kick whell. Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dan lain-lain. 8. Teknik cetak Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat-alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok dan gelas. Baca juga Bentuk, 7 Contoh Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Di samping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisional dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti bintang atau tumbuh-tumbuhan. Demikian pembahasan mengenai sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan nusantara.
Batikadalah kain yang dihias sedemikian rupa menggunakan gambar-gambar tertentu melalui proses printing atau canting. Batik ada beragam jenisnya, yang paling terkenal misalnya batik pekalongan dan batik solo. 5. Seni Kriya Beberapa karya dari seni kriya juga merupakan contoh dari seni rupa terapan nusantara.
- Apresiasi karya kerajinan Nusantara adalah sikap kepekaan dalam mengenal, menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni di dari Buku Modul Seni Kerajinan Nusantara 2020 oleh Muhajirin, apresiasi mempunyai tiga tingkatan, yakni Apresiasi empatik Apresiasi empatik adalah apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau penilaian ini biasanya dilakukan oleh orang awam yang tidak punya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni. Apresiasi estetis Apresiasi estetis meruupakan apresiasi untuk menilai keindahan suatu karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam. Apresiasi kritis Apresiasi kritis yakni apresiasi yang dilakukan secara ilmiah dan sepenuhnya bersifat keilmuan dengan menampilkan data secara tepat, dengan analisis, interpretasi, dan penilaian yang ini biasanya dilakukan oleh para kritikus yang memang secara khusus mendalami bidang tersebut. Baca juga Pengertian Apresiasi Seni Rupa dan Tahapan Mengapresiasi Karya Seni Rupa Aspek-aspek apresiasi karya seni kerajinan Nusantara Untuk mengadakan penilaian terhadap karya seni kerajinan, ada beberapa aspek yang bisa dijadikan ukuran, yaitu Aspek ide atau gagasan Gagasan yang muncul akibat adanya rangsangan dari luar dan ilham dari dalam menciptakan suatu keunikan sendiri. Aspek penguasaan teknis Pemilihan teknik juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan karya seni. Aspek penguasaan bahan Setiap bahan mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, misalnya sifat rotan adalah lentur, besi adalah keras, tanah liat adalah plastisin dan masih banyak lagi. Baca juga Apresiasi dan Kritik Karya Seni Rupa Pengertian dan Fungsi
B Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Modern Nusantara. Manusia dalam menciptakan karya seni bertitik tolak pada keindahan objek alam yang ditangkap oleh kepekaannya. Selanjutnya, keindahan objek yang ditangkap itu dapat memunculkan ide untuk diciptakan ke dalam bentuk karya seni. Proses penuangan ide menjadi karya seni dilakukan melalui
Jakarta - Seni kriya merupakan satu di antara jenis seni terapan. Seni kriya dikenal dengan istilah kerajinan tangan, kerajinan, atau kraft. Kriya adalah sebuah seni yang proses pembuatan karyanya terpusat pada keterampilan tangan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan yang mempunyai nilai guna dan estestis. Bacaan Doa Kafaratul Majelis beserta Keutamaannya Bacaan Doa Penutup Acara yang Bisa Dipanjatkan Umat Muslim Apa Saja Rukun Haji? Ini Penjelasan Lengkapnya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Daring, pengertian seni kriya adalah seni kerajinan tangan. Jadi, kriya merupakan karya seni yang menggunakan keterampilan tangan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan Nusantara. Kebanyakan kriya banyak digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai seperti furnitur. Kriya juga memiliki beragam jenis, seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit, dan seni kriya batu. Itulah sedikit penjelasan tentang seni kriya. Untuk lebih jelasnya kamu perlu mengetahui contoh seni kriya. Berikut ini kumpulan contoh seni kriya yang perlu diketahui, dilansir dari Selasa 6/6/2023.Berita video Presiden Jokowi Joko Widodo memberi pesan penting yang ditujukan kepada atlet berprestasi di SEA Games 2023, Senin 5/6/2023.Ilustrasi seni kriya. Foto PixabaySeni Kriya Kayu Seni kriya kayu merupakan jenis seni kriya yang melibatkan kayu sebagai bahan bakunya. Seni kriya kayu selalu mengombinasikan nilai fungsi dan estetika dengan menggunakan bahan kayu. Contoh seni kriya kayu Furniture perabot seperti meja, kursi, lemari. Alat musik musical instruments seperti gitar, drum. Mainan kayu wooden toys seperti puzzle, mobil-mobilan. Kerajinan tangan handicrafts seperti ukiran, frame foto. Dekorasi rumah home décor seperti jam dinding, figur. Seni Kriya Keramik Seni kriya keramik adalah jenis seni kriya yang melibatkan tanah liat sebagai bahan bakunya. Seni kriya keramik menitikberatkan pada penggunaan sejumlah teknik agar dapat mengubah tanah liat menjadi keramik yang indah. Contoh seni kriya keramik antara lain gelas, cangkir, piring, takir, hiasan dinding, teko, lukisan dinding, pot Seni KriyaIlustrasi seni kriya. UnsplashSeni Kriya Tekstil Seni kriya tekstil merupakan jenis seni kriya yang menggunakan bahan baku tekstil atau kain. Seni kriya tekstil dikelompokkan menjadi dua macam, yakni karya tenun dan karya batik. Adapun contoh seni kriya dalam kategori ini antara lain adalah kain batik dan kain tenun. Seni Kriya Logam Seni kriya logam adalah jenis seni kriya yang melibatkan loga sebagai bahan bakunya. Logam yang digunakan dalam seni kriya logam bisa menggunakan besi, baja, tembaga, perunggu, emas, maupun perak. Contoh seni kriya logam antara lain adalah, perangkat alat musik gamelan, pisau dapur, senjata tajam, keris, dan perhiasan cincin, gelang, kalung, dan Seni KriyaIlustrasi seni kriya. Sumber FreepikSeni Kriya Kulit Seni kriya kulit adalah jenis seni kriya yang melibatkan kulit sebagai bahan bakunya. Adapun bahan baku kulit yang digunakan antara lain adalah kulit sapi, kulit kerbau, kulit buaya, dan yang lainnya. Kulit hewan tersebut mengalami sejumlah proses panjang, mulai memisahkan dari tubuh hewan tertentu, mencuci dengan cairan khusus, dan seterusnya. Contoh seni kriya kulit antara lain adalah wayang, dompet, tas, ikat pinggang, sepatu, jaket, dan sebagainya. Seni Kriya Batu Seni kriya batu adalah seni kriya yang menggunakan batu sebagai bahan dasarnya. Batu yang digunakan sebagai bahan baku. Bahan baku tersebut nantinya akan diproses sedemikian rupa dengan berbagai teknik agar terlihat indah dan memiliki nilai jual yang tinggi. Contoh seni kriya batu antara lain adalah patung, cobek, perhiasan, dan sebagainya. Sumber Baca artikel seputar contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Keunikandapat dilihat dari bahan, bentuk, dan teknik pembuatannya. Detikers bisa mengunjungi museum budaya, menyaksikan pameran karya seni rupa, dan mengunjungi pusat kerajinan karya seni rupa di daerah. Banyak karya seni rupa terapan yang terdapat di daerah wilayah Nusantara, seperti peralatan rumah yangga, peralatan buru, dan bertani.
- Karya seni terapan nusantara merupakan karya seni rupa yang berwujud dua atau tiga dimensi yang memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat di wilayah Indonesia. Meskipun sudah jelas bahwa seni terapan memiliki fungsi untuk membantu kehidupan sehari-hari manusia. Dikutip dari jurnal dengan judul Dualisme Pengaturan dan Pengertian Seni Terapan Applied Art Pada Hak Kekayaan Intelektual 2015 karya Hernawan Hadi, Fungsi-fungsi tersebut dapat dibagi menjadi beberapa fungsi seni rupa terapan Nusantara Seni Rupa Terapan Fungsi Estetis Fungsi estetis merujuk pada fungsi barang sebagai hiasan atau barang untuk mempercantik sesuatu dan hanya di nikmati unsur keindahanya saja. Baca juga Seni Rupa Terapan Nusantara Pengertian dan Sejarahnya Contoh dari fungsi seni rupa terapan estetis adalah vas bunga, topeng, benda kerajinan, batik atau kain tenun yang hanya digunakan sebagai pelengkap sebuah ruangan. Seni Rupa Terapan Fungsi Praktis Fungsi praktis pada seni rupa terapan yaitu memberikan fungsi pakai bukan hanya dinikmati keindahanya saja. Contoh dari seni rupa terapan ini adalah produk meja, kursi, almari, rumah, dan masih banyak lagi yang lainya. Pada dasarnya semua itu merupakan salah satu dari pemanfaatan dari seni rupa terapan. Bentuk Seni Rupa Terapan Nusantara Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kemdikbud, karya seni rupa terapan di Indonesia beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan teknik pembuatannya. Baca juga Unsur Seni Rupa Murni
. 467 91 264 92 94 302 63 442
keunikan karya seni rupa terapan nusantara