1Hadis+at+taubah+ayat+105 2 dalil+kitab+injil 3 dalil+kitab+zabur 4 surat at taubah ayat 105 5 Dunia ini ujian 6 Hadis+riwayat+muslim:1635 7 hadist+al-hujurat+ayat+12 8 Zabur 9 dalil+kitab+taurat 10 QS.
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ Arab-Latin Huwallażī ja'ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụrArtinya Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. Al-Mulk 14 ✵ Al-Mulk 16 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Tentang Surat Al-Mulk Ayat 15 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mulk Ayat 15 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjelasan dari banyak ulama tafsir berkaitan isi surat Al-Mulk ayat 15, di antaranya seperti di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia15. Hanya Allah semata yang menjadikan bumi mudah dijelajahi dan terbentang untuk kalian, yang kalian bisa tinggal di atasnya. Berjalanlah di penjuru-penjuru dan ujung-ujungnya. Makanlah rizki Allah yang Dia keluarkan untuk kalian dari bumi. Hanya kepada Allah semata kebangkitan dari alam kubur untuk perhitungan amal dan pembalasan. Dalam ayat ini terkandung dorongan mencari rizki dan bekerja. Dan di dalam ayat ini juga terkandung petunjuk bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang haq, tidak ada sekutu bagiNya, juga menunjukkan kuasaNya, mengingatkan nikmat-nikmatNya, dan memperingatkan dari kecenderungan kepada dunia.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram15. Dia lah yang menciptakan bumi itu mudah dan empuk bagi kalian untuk ditinggali, maka berjalanlah di sisi-sisi dan ujung-ujungnya, dan makanlah dari rezeki yang disiapkan-Nya untuk kalian di dunia, dan hanya kepada-Nya sajalah kalian dibangkitkan untuk perhitungan dan pembalasan.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah15. Hai manusia, Allah menciptakan bumi bagi kalian, dan menjadikannya mudah ditapaki, maka berjalanlah di berbagai penjurunya untuk mencari nafkah dan rezeki, dan carilah nikmat-nikmat Allah yang ada padanya. Makan dan manfaatkanlah rezeki yang telah Allah berikan kepada kalian, dan ketahuilah bahwa kalian akan kembali kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah15. هُوَ الَّذِى جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu Yakni mudah untuk kalian tinggali, dan tidak menjadikannya terjal sehingga menyusahkan kalian untuk tinggal dan berjalan di atasnya. فَامْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَاmaka berjalanlah di segala penjurunya Yakni di jalan-jalan dan penjurunya. وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya Dari rezeki yang diberikan Allah bagi kalian di bumi. Allah mengaruniakan manusia dengan menempatkan mereka di bumi dan memberi mereka kemampuan untuk mendapatkan rezeki di bumi, namun yang harus mereka ketahui bahwa hanya kepada-Nya mereka akan kembali, oleh karena itu Allah berfirman dalam ayat ini وَإِلَيْهِ النُّشُورُDan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan Yakni kepada-Nya kalian dibangkitkan dari kubur.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah15. Allah SWT adalah Dzat yang menciptakan bumi agar mudah bagimu untuk hidup dan mengambil manfaat darinya. Maka berjalanlah di sisi-sisinya, di jalan-jalannya dan kunjungilah setiap penjurunya. Makanlah apa yang diberikan oleh Allah di bumi. Dan hanya kepadaNyalah para mayat yang dibangkitkan dari kubur itu dikembalikan untuk dihisab dan dibalas amalnya📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDialah yang menjadikan bumi untuk kalian dalam keadaan mudah dimanfaatkan} mudah lagi gampang {Maka berjalanlah segala penjurunya} ke segala penjuru dan pelosoknya {dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Hanya kepadaNya kalian dibangkitkan} dibangkitkan dari kubur kalian untuk dihisabMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H15. Maksudnya, Dia-lah yang menundukkan bumi untuk kalian agar kalian bisa mendapatkan apa pun yang kalian perlukan, seperti bercocok tanam, mendirikan bangunan, membuat jalan yang menghubungkan ke tempat yang jauh dan berbagai negara. "Maka berjalanlah di segala penjurunya,” maksudnya, untuk mencari rizki dan penghasilan, “dan makanlah sebagian dari rizkinya. Dan hanya kepadaNya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan.” Maksudnya, setelah kalian berpindah dari dunia ini yang dijadikan Allah sebagai tempat ujian dan penghantar menuju akhirat. Setelah kalian meninggal dunia, kalian akan dibangkitkan dan dikumpulkan menuju Allah untuk membalas amal perbuatan kalian, baik dan buruknya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Mulk ayat 15 Allah menyebutkan kebaikan-Nya dan dan karunia-Nya bagi makhluk-Nya. Allah berkata Dialah yang menjadikan bagi kalian bumi yang datar, terhampar dan luas dimana-mana, hingga kalian dapat tinggal di atasnya, kalian dapat berpindah-pindah semau yang kalian inginkan, kalian juga dapat bercocok-tanam dengan kekuatan-kekuatan kalian, dan kalian dapat berjalan menyusuri bagian ujungnya dan sisi-sisinya, makanlah oleh kalian atas pemberian dari rizki Allah, yang Allah telah keluarkan dari bumi. Kemudian ketahuilah oleh kalian bahwa kepada-Nya lah kalian kembali dan dibangkitkan dari kuburan-kuburan kalian untuk dihisab dan dibalas.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Allah yang menundukkan bumi untukmu agar kamu dapat memperoleh kebutuhanmu, seperti menanam, membangun, menggarap dan jalan-jalan untuk menyampaikan ke negeri yang jauh. Untuk mencari rezeki. Yakni setelah kamu berpindah dari tempat yang Allah jadikan sebagai ujian dan sebagai penyambung untuk melanjutkan ke negeri akhirat, maka kamu akan dibangkitkan dan dikumpulkan kepada Allah untuk diberi-Nya balasan terhadap amalmu yang baik dan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mulk Ayat 15Setelah ditegaskan bahwa Allah adalah mahahalus dan maha luas pengetahuan-Nya, kini diuraikan kembali tentang kuasa-Nya. Dialah Allah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi untuk melakukan aneka aktifitas yang bermanfaat, maka jelajahilah di segala penjurunya, berkelanalah ke seluruh pelosoknya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya yang disediakan untuk kamu, serta bersyukurlah dengan segala karunia-Nya itu. Dan karena pada akhirnya, hanya kepada-Nyalah kamu kembali setelah dibangkitkan. 16-17. Bukti kekuasaan dan keluasan ilmu-Nya sudah dipaparkan, kalau manusia tetap durhaka maka Allah menegaskan dalam ayat ini sudah merasa amankah kamu, bahwa dia Allah yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang'. Mestinya kamu tidak merasa aman dengan tetap durhaka. Karena orang sebelum kamu seperti karun karena kedurhakaannya dia ditelan bumi. Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa dia Allah yang di langit yang mengendalikan sepenuhya semua makhluk, tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu yang dapat membinasakan kamu' namun kalau kamu tetap durhaka, kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penjelasan dari banyak ahli tafsir terkait isi dan arti surat Al-Mulk ayat 15 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita semua. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Cukup Banyak Dicari Tersedia banyak materi yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Anfal, Al-Jatsiyah, An-Nur 26, Al-Jumu’ah 10, Al-Baqarah 152, Al-Ahzab 56. Ada juga Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Baqarah 168, An-Nisa 146, An-Nisa 29, Ali Imran 110. Al-AnfalAl-JatsiyahAn-Nur 26Al-Jumu’ah 10Al-Baqarah 152Al-Ahzab 56ThahaAl-Insyirah 6Al-Baqarah 168An-Nisa 146An-Nisa 29Ali Imran 110 Pencarian aroaitalladzi yukadzibu biddin artinya, surah 64, qoribun artinya, arti niat puasa, bunyi surah al maun Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
AsbabunNuzul dan Tafsir Surat Al-Mulk Surah Al-Mulk adalah surah Makkiyah yaitu surah yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah ( [1] ). Dan terdapat banyak hadits-hadits yang berbicara mengenai keutamaan surah Al-Mulk, akan tetapi kebanyakannya adalah hadits yang dhaif, di antaranya adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa alā kulli syai`ing qadīr 1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, 2. ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu amalā, wa huwal-azīzul-gafụr 2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, 3. ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr 3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 4. ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr 4. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. 5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īr 5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ wa lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr 6. Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 7. إِذَآ أُلْقُوا۟ فِيهَا سَمِعُوا۟ لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr 7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, 8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr 8. hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” 9. قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr 9. Mereka menjawab “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. 10. وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr 10. Dan mereka berkata “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. 11. فَٱعْتَرَفُوا۟ بِذَنۢبِهِمْ فَسُحْقًا لِّأَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr 11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. 12. إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr 12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. 13. وَأَسِرُّوا۟ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُوا۟ بِهِۦٓ ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụr 13. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. 14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr 14. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan atau rahasiakan; dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? 15. هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr 15. Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. 16. ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr 16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, 17. أَمْ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ am amintum man fis-samā`i ay yursila alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr 17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku? 18. وَلَقَدْ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr 18. Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. 19. أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىْءٍۭ بَصِيرٌ a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. 20. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى هُوَ جُندٌ لَّكُمْ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ ٱلْكَٰفِرُونَ إِلَّا فِى غُرُورٍ am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr 20. Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu. 21. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī utuwwiw wa nufụr 21. Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? 22. أَفَمَن يَمْشِى مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِۦٓ أَهْدَىٰٓ أَمَّن يَمْشِى سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ a fa may yamsyī mukibban alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan alā ṣirāṭim mustaqīm 22. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? 23. قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn 23. Katakanlah “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur. 24. قُلْ هُوَ ٱلَّذِى ذَرَأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn 24. Katakanlah “Dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan”. 25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn 25. Dan mereka berkata “Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?” 26. قُلْ إِنَّمَا ٱلْعِلْمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ qul innamal-ilmu indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn 26. Katakanlah “Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat itu hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”. 27. فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيٓـَٔتْ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’ụn 27. Ketika mereka melihat azab pada hari kiamat sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan kepada mereka inilah azab yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya. 28. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِىَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِىَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلْكَٰفِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ażābin alīm 28. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, maka kami akan masuk surga, tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?” 29. قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn 29. Katakanlah “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. 30. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَآؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينٍۭ qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īn 30. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”. Asbabun Nuzul dan Tafsir Surat Al-Mulk Surah Al-Mulk adalah surah Makkiyah yaitu surah yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah [1]. Dan terdapat banyak hadits-hadits yang berbicara mengenai keutamaan surah Al-Mulk, akan tetapi kebanyakannya adalah hadits yang dhaif, di antaranya adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, هِيَ المَانِعَةُ، هِيَ المُنْجِيَةُ، تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ “Dia surah Al-Mulk adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur.”[2] Namun terdapat dua hadits yang sampai pada derajat hasan yang menyebutkan keutamaan surah Al-Mulk. Di antaranya yaitu dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, إِنَّ سُورَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَا هِيَ إِلَّا ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى أَخْرَجَتْهُ مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ وَهِيَ سُورَةُ تَبَارَكَ “Ada suatu surah dari Alquran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi seseorang sampai orang tersebut dikeluarkan dari neraka pada hari kiamat, dan surah ini akan memasukkan orang tersebut ke dalam surga, yaitu surah Tabaarak surah Al-Mulk.” [3] Demikian pula dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, سورة تبارك هِيَ الْمَانِعَةُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ “Surah Tabaarak adalah pencegah dari azab kubur.” [4] Dari dua hadits yang derajat hasan ini tidak disebutkan harus membaca surah Al-Mulk setiap malam. Adapun anjuran yang mengharuskan membaca surah Al-Mulk setiap malam maka itu haditsnya dhaif [5]. Maka adapun surah Al-Mulk bisa mencegah seseorang dari azab kubur artinya seseorang harus perhatian terhadap surah ini sebagaimana perkataan sebagian ulama. ____________ Footnote [1] Dan dikatakan oleh Al-Qurthuby ini adalah pendapat semua Ulama, ia berkata سُورَةُ الْمُلْكِ مَكِّيَّةٌ فِي قَوْلِ الْجَمِيعِ “Surat al-Mulk Makkiyyah menurut pendapat semua Ulama.” lihat al-Jaami’ li Ahkaamil Quraan 18/205 [2] HR. At-Tirmidzi no. 2890. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini Hasan Gharib. Namun Imam At-Tirmidzi mengatakan demikian pada hadits yang dhaif. Dan hadits ini didhaifkan pula oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif Jami’us Shaghir no. 6101 [3] HR. Ahmad dalam musnad no. 7975 dikatakan oleh Syu’aib al-Arnauth hadits ini hasan lighoirih dan semua perowinya tsiqoh kecuali Abbas al-Jasymy, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3786 dan dishohihkan oleh Al-Albani, dan At-Tirmidzi dalam sunannya no 2891 dan dia menghasankannya. [4] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 18/205. Hadits ini dihasankan oleh Al-Munawi, Ibnu Hajar, serta Al-Albani dalam Shahih Jami’us Shaghir no. 3643 [5] Terdapat sebuah hadits dari Jabir أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الْم تَنْزِيلُ، وَتَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ “sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau tidaklah tidur sampai membaca surat alif lam mim tanzil as-sajdah dan tabaarokalladzi biyadihil mulk surat al-mulk.” HR. At-Tirmidzi no. 2892, dan ini dishohihkan oleh Al-Albani dalam kitab shohih da dho’if sunan at-tirmidzi 6/392. Yang mana hadits ini dijadikan oleh sebagian ulama sebagai dalil akan pensyariatannya membaca surat Al-Mulk tiap malam. Namun yang tepat adalah hadits ini lemah sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya Nataaijul Afkaar Fii Takhriij Ahaadiitsil Adzkaar 3/266, dan beliau menyebutkan ada dua alasan an’anah Az-Zubair dan lemahnya Laits.
Demikianlahtafsir Surat Al-Mulk ayat 12-14 cukup kuat untuk menjadi dalil akan keluasan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu. Semoga, kita dapat belajar untuk sadar bahwa kita selalu dalam pantauan Allah, sehingga perbuatan baik dilakukan dengan ikhlas, tidak lagi pandang tempat, waktu, atau untuk siapa kita berbuat.
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Katakanlah!, "Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nyalah kami bertawakal. Kelak kalian akan mengetahui bilamana mereka menyaksikan azab itu. Lafal fasata`lamuuna dapat pula dibaca fasaya`lamuuna, artinya kelak mereka akan mengetahui di saat mereka menyaksikan azab siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata." Kami-kah atau mereka? Dialah Zat Yang Maha Pemurah yang kami yakini dan kalian tidak meyakini-Nya. Hanya kepada-Nyalah kami bertawakkal, sementara kalian bertawakkal kepada yang lain-Nya. Tatkala siksa itu datang, kalian akan tahu manakah di antara kedua kelompok itu yang tersesat jauh dari kebenaran." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Oleh karena orang-orang kafir mengatakan bahwa mereka berada di atas petunjuk, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas kesesatan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memberitahukan kepada orang-orang kafir keadaan Beliau dan para pengikutnya dimana dengannya semakin jelas bahwa mereka berada di atas petunjuk dan ketakwaan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Beriman mencakup pembenaran di batin dalam serta amal dari batin dan zahir luar. Oleh karena amal untuk terwujudnya dan sempurnanya tergantung tawakkal, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengkhususkan tawakkal di antara sekian amal, bahkan ia masuk bagian keimanan dan termasuk lawazimbagiannya sebagaimana firman Allah Taâala, âWa âalalllahi fa tawakkaluu in kuntum muâ artinya Maka kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu orang-orang yang beriman. Jika demikian keadaan Rasul dan orang-orang yang mengikutinya, yakni beriman dan bertawakkal yang merupakan penentu keberuntungan dan kebahagiaan, sedangkan keadaan musuh-musuh Beliau adalah tidak beriman dan tidak bertawakkal, maka dapat diketahui siapa di antara dua golongan ini yang berada di atas petunjuk dan siapa yang berada di atas kesesatan yang nyata. Ketika melihat azab.
Bacaan2 Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah Berikut Arti dan Fadhilahnya; Surat Yasin Ayat 36: Hikmah Allah SWT Ciptakan Semua Berpasang-pasangan; Surat Yasin Ayat 53-54: Penggiringan Massal dalam Proses Pengadilan Akhirat; Jangan Tinggalkan Doa Ini Setiap Selesai Salat; Doa Setelah Membaca Surat Al-Mulk, Ini Fadhilahnya
loading... khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr 3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr 4. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īr 5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ wal lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr 6. Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat أُلْقُوا۟ فِيهَا سَمِعُوا۟ لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr 7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌtakādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr 8. hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr. 9. Mereka menjawab “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”.
UnsurPokok Surah Al Mulk (الملك) Surat ini terdiri atas 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Ath-Thuur. Nama "Al Mulk" diambil dari kata "Al Mulk" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinamai pula surat ini dengan " Tabaarak" (Maha Suci). Keimanan:
Surat Al-Mulk adalah salah satu surat terbaik dalam Al-Qur’an yang fadhilahnya mendatangkan syafa’at bagi pembacanya. Ada banyak hikmah dan pelajaran dalam surat ini sehingga membuatnya istimewa. Di antaranya kekuasaan Allah menciptakan langit dan petunjuk hidup bagi manusia. Pada Surat ini Allah juga menegaskan keagungan-Nya. Dia Maha mengetahui segala isi hati manusia sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Mulk. Berikut hikmah dan Asbabun Nuzul Al-Mulk ayat 13 وَاَسِرُّوۡا قَوۡلَـكُمۡ اَوِ اجۡهَرُوۡا بِهٖؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِ Wa asirruu qawlakum awijharuu bihii, innahuu aliimum bidzaatish shuduur. Artinya “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” QS Al-Mulk ayat 13 Asbabun NuzulAyat ini turun sebagai respons atas sikap gunjingan kaum musyrik terhadap Rasulullah SAW. Mereka saling merendahkan bahkan merahasiakan ucapan mereka agar tidak didengar Tuhan Nabi Muhammad. Menurut riwayat Ibnu Abbas sebagaimana dikutip dari Tafsir Kemenag dijelaskan, “Pada suatu ketika orang-orang musyrikin mempergunjingkan Nabi Muhammad SAW dan menjelek-jelekkannya, maka Allah menurunkan kepada beliau semua yang dibicarakan mereka itu. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain “Rendahkanlah suaramu agar kata-katamu tidak didengar oleh Tuhan Muhammad.” Maka turunlah ayat ini, antara lain menjelaskan bahwa tidak ada suatu apa pun yang luput dari pengetahuan Allah. Pada ayat ini, Allah kembali menjelaskan bahwa Dia mengetahui segala yang dirahasiakan dan segala yang dilahirkan oleh hamba-hamba-Nya, baik berupa perkataan, perbuatan, dan segala yang dirasakan oleh hati dan panca indera. HikmahHikmah yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa tidak ada yang luput sedikit pun dari pengetahuan Allah. Dari ayat ini dapat pula diambil kesimpulan bahwa setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah, baik dengan suara keras, berbisik, lemah-lembut maupun dengan gerakan hati akan diketahui oleh Allah Yang Maha Agung. Baca Juga Surat Al-Mulk Ayat 12 Orang yang Mendapat Ampunan dan Pahala Besar Wallahu A’lam rhs
. 293 499 39 247 380 54 292 427
asbabun nuzul surat al mulk